Mediaksi.com – Manchester United resmi mengumumkan kedatangan Dorgu pada Minggu pagi setelah spekulasi panjang mengenai masa depannya. Bek berusia 20 tahun ini didatangkan dari klub Serie A, Lecce, setelah proses negosiasi yang cukup alot terkait biaya transfer. Akhirnya, kedua klub sepakat dengan nilai transfer di bawah £30 juta.
Dorgu dikenal sebagai pemain bertahan serba bisa dan diproyeksikan untuk memperkuat sisi kiri pertahanan United, memberikan opsi tambahan bagi Ruben Amorim. Meski belum melakoni debut di Liga Inggris saat melawan Crystal Palace pada Minggu, Dorgu sudah diperkenalkan kepada publik Old Trafford bersama rekrutan baru lainnya, Ayden Heaven. Menariknya, Dorgu akan mengenakan nomor punggung 13.
Nomor 13 dikenal sebagai angka “keramat” di Manchester United karena dianggap membawa kurang beruntung bagi beberapa pemain sebelumnya. Terakhir, nomor ini digunakan oleh kiper ketiga United, Lee Grant, yang hanya tampil dua kali untuk tim utama antara 2018 hingga 2022. Sebelumnya, nomor ini lebih sering dikenakan oleh para penjaga gawang seperti Anders Lindegaard, Mark Bosnich, dan Roy Carroll.
Namun, ada juga kisah sukses dengan nomor ini. Gelandang Korea Selatan, Park Ji-Sung, adalah contoh nyata bahwa nomor 13 tak selalu membawa sial. Ia tampil lebih dari 200 kali untuk Setan Merah dalam tujuh musim dan menjadi andalan Sir Alex Ferguson. Park dikenal karena etos kerja luar biasa dan stamina tak terbatas, hingga dijuluki “Si Paru-Paru Ketiga” karena kemampuannya berlari tanpa lelah sepanjang pertandingan.
Dengan sejarah tersebut, menarik untuk menantikan bagaimana Dorgu akan menorehkan prestasi di Manchester United dengan nomor punggung 13-nya. Akankah ia mengulang kisah sukses Park Ji-Sung atau justru menghadapi tantangan yang sama seperti para pendahulunya?
Pemain | Tahun di No. 13 |
---|---|
Patrick Dorgu | 2025– |
Lee Grant | 2018–22 |
Anders Lindegaard | 2012–15 |
Park Ji-sung | 2005–12 |
Roy Carroll | 2001–05 |
Mark Bosnich | 2000–01 |
John Curtis | 1998–2000 |
Brian McClair | 1996–98 |
Tony Coton | 1995–96 |
Sumber : 90min